Desember 18, 2010

Aku Berharap

Aku masuh belum mengerti apa yang sebenranya sedang aku rasakan…..
Aku tak mau dan tak akan pernah mau jatuh cinta pada orang yang salah..
Aku juga tak tahu seperti apa orang yang salah aku cinta..
Aku mau dia adalah orang yang melindungi aku dari hal-hal yang mungkin bisa mencelakai hati atau fisikku.., menjaga ketika aku tak tahu kepada siapa aku harus cari penjaga hati..dan membimbing ketika aku mulai kehilangan arah hidup.
Aku tak berharap dia keturunan bakrie sang konglomerat..
Tampan setampan tom cruise..
Juga tak berharap dia pintar sepintar Habibie..
Aku hanya berharap dia dapat melengkapi aku yang sangat banyak sekali terdapat kekurangan…
Aku berharap dia mampu menyempurnakan setengah dari dienku..
Mampu bersama berjuang di jalan Allah, dari semua segi..
Harta, ilmu dan rupa yang cukup..

Desember 13, 2010

MABIT

One night at Masjid Darul Muta’alimin Uniku
Alhamdulillah kita telah memasuki bulan Muharram yaitu bulan pertama menurut perhitungan tahun Islam. Untuk menyambut tahun baru islam ini Lembaga Dakwah Kampus Universitas Kuningan mengadakan acara Mabit. Mabit dikenal di Indonesia dengan arti singkatan Malam Bina Iman dan Taqwa, tapi kalau kita teliti ternyata Mabit juga berasal dari Bahasa Arab. Dari kata Mabit kita akan menemukan kata 'baitun' yang artinya rumah. Mabit dan 'baitun' adalah sama-sama menginap atau bermalam. 'baitun' atau rumah tempat kita bermalam. Berarti Mabit juga adalah bermalam di suatu tempat, dalam hal ini adalah masjid, atau juga sering dikenal dalam Islam dengan istilah i'tikaf. Untuk itu beberapa dari segelintir orang Kuningan khususnya mahasiswa menghabiskan one night mereka di masjid kampus Universitas Kuningan.
Tanggal 6 Desember peserta mabit berkumpul di masjid Darul Muta’alimin pada jam 5 sore, seluruh peserta berjumlah 45 orang terdiri dari mahasiswa uniku, STAI Al-Ihya dan pelajar SMA. Malam itu masjid kampus terasa ramai, tapi merupakan peristiwa yang menyenangkan karena pada malam itu kita berusaha mendekatkan diri kepada Yang Maha Pemurah. Selepas shalat magrib seluruh peserta bersama-sama berdzikir yang dipimpin oleh Kang Iip Sopandi, SP.d. Bagi sebagian peserta mungkin itu merupakan dzikir terpanjang yang baru ia rasakan, tapi waktu berjalan begitu cepat sehingga tak terasa adzan isya berkumandang. Beberapa menit setelah selesai sholat isya peserta bersiap-siap mendengarkan kajian tentang sejarah hijrah Rasul dari Mekah ke Yastrib atau Madinah yang sangat jelas diterangkan oleh ustadz Ir. Asep Sopandi.

Kilasnya tahun hijriah ditetapkan pada masa khalifah Umar bin Khattab tepatnya pada tahun kelima pemerintahannya. Lalu mengapa muharram dijadikan sebagai permulaan bulan tahun hijriah? Pada dasarnya sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi keluar dari kota Mekkah pada hari kamis akhir bulan Shafar, dan keluar dari tempat persembunyiannya di Gua Tsur pada tanggal 2 Rabi’ul Awwal (20 September 622 M) untuk menuju ke Madinah. Dan menurut al-Mas’udi, Rasulullah memasuki Madinah tepat pada malam hari 12 Rabi’ul Awwal. Sementara Umar dan para sahabat-sahabatnya menetapkan awal bulan hijriyah adalah bulan Muharram bukannya bulan Rabi’ul Awwal adalah semata-mata memandang bahwa bulan Muharram adalah bulan yang mula-mula Nabi berniat untuk berhijrah. Selain itu di bulan Muharram juga para jama’ah haji baru selesai mengerjakan ibadah haji dan pulang kenegerinya masing-masing. Dengan adanya keputusan yang demikian itu, seolah-olah hijrah Nabi jatuh pada bulan Muharram dan dianggap sebagai permulaan tahun didalam Islam.

Dalam Bahasa Arab Hijrah artinya pindah. Dalam bahasa Inggris migration. Tetapi orang-orang Barat sering menerjemahkan hijrah dengan flight, padahal flight itu artinya melarikan diri. Dengan bermigrasi dari Makkah ke Madinah, Nabi Muhammad tidak bermaksud melarikan diri, akan tetapi memang pindah, dan kepindahannya bukan atas kemauan sendiri melainkan atas petunjuk dari Allah.
Apa relevansi Hijrah Nabi dengan kehidupan kita sekarang? Makna Hijrah bukanlah sekedar perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Yang lebih penting dari adalah hijrah maknawi. Karena pada peristiwa Hijrah tersebut, Nabi bukan hanya pindah fisik saja, akan tetapi di situlah Rasulullah membangun pondasi peradaban Islam, yang kelak akan mencapai kejayaannya.

Pada jaman sekarang, kita tidak harus berhijrah seperti yang dilakukan Nabi. Karena sekarang kita memiliki kebebasan untuk melaksanakan dan menjaga akidah kita. Kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa hijrah Nabi tersebut dengan mengadakan muhasabah dan perbaikan secara total. Hijrah dari perbuatan tercela kepada perbuatan yang diridhai oleh-Nya.

Semoga one night kita di masjid kampus menjadi malam yang penuh arti dimana detik itu pula kita berniat untuk berhijrah untuk hidup yang lebih baik. Semoga ke depan kita semakin baik, karena termasuk golongan orang yang beruntung yang hari ini lebih baik dari kemarin dan yang besok lebih baik dari hari ini. “Today is gift and tomorrow is mystery”.